Iqra adalah Perintah Pertama
Al-Quran adalah pedoman kehidupan setiap muslim. Sejak Al-Quran diturunkan, Rasulullah Saw. pertama kali mendapatkan wahyu, bimbingan dan perintah pertama adalah "Iqra" yang berarti bacalah (QS.96: 1). Dalam bahasa Arab kata "Iqra" adalah kata perintah (fi'l amr). Maka sejak zaman Nabi Saw., para sahabat r.a., dan tabi'in (murid sahabat) sampai zaman sekarang ini terus berupaya supaya kaum muslim belajar membaca dan membaca Al-Quran. Karena itulah perintah Allah SWT. kepada Rasul-Nya Saw dan setiap muslim seluruhnya.
Metode Cara Baca Al-Quran
Atas motivasi inilah lahir berbagai metode baca Al-Quran, seperti metode Al-Barqi, Al-Baghdadi, Qiraati (semarang), Iqra (Yogya), Al-Jabari (Bandung), Tilawati (Surabaya), dan yang lainnya. Di antara semua metode itu kini yang paling banyak dipakai orang di Indonesia adalah metode Iqra karya Ustadz As'ad Humam dari Yogyakarta.Kekhasan metode ini adalah huruf hijaiyah langsung dibaca tidak dieja. Bahkan dengan inspirasi metode ini lahir metode-metode baru misalnya, metode Iqro Terpadu Pola 10 Kali pertemuan karya Ustadz Tasyrifin Karim dan metode Katibah karya Ustadz Solihin Bunyamin Ahmad.
Bukan Sekedar Membaca
Dan memang bukan sekedar membaca namun juga menghafal dan memahaminya contohnya hafal surah Al-Fatihah yang wajib kita baca ketika shalat. Saat ini bermunculan pesantren tahfizh, LSM dan program pemerintah yang mudah-mudahan dapat menambah gairah umat Islam untuk sadar hapal dan faham Al-Quran. Fenomena keajaiban Al-Quran yang terakhir adalah hadir seorang anak usia belia 7 tahun dari Iran hafal dan memahami Al-Qur'an sehingga kemudian dianugrahi gelar Doktor Honoris Causa dari sebuah universitas di Inggris.
Sesungguhnya pendidikan Al-Quran memiliki cakupan yang sangat luas seluas ciptaan-Nya karena di dalamnya kita akan menemukan segala konsep dan nilai kehidupan. Oleh karena itu kita sebagai muslim dituntut untuk memahami kandungannya dan menjadikannya hadir dalam setiap bagian kehidupan kita. Amin.
Oleh Abuhilmy (Dari berbagai sumber)